Friday, 9 October 2015

Penemuan Jati Diri





Pada 5-7 Oktober lalu, SMA Santa Ursula mengadakan retret, retret dibagi menjadi  2 gelombang, dan tempat retretnya pun terpisah-pisah. Saya dan Cynthia mengikuti  retret Penemuan Jati Diri karena kami non-katolik.  Hanya ada 33 orang yang mengikuti retret ini, kesannya menjadi seperti retret pribadi. Retret kami berlokasi di Griya Alam Ciganjur.                                                
Kami tiba pada sekitar pk. 12.30, kami diberi istirahat sampai pk. 14.00 untuk menunggu waktu pembagian kamar. Saat menunggu, kami diijinkan berkeliling area retret. Tempat retret kami sangat luas dan asri, seperti bukan di daerah Jakarta. Begitu banyak pohon-pohon rindang, bahkan seperti kebun binatang. Di sana, terdapat rusa, bebek dalam kandang yang besar, dan beberapa kandang yang didalamnya tidak terdapat binatang. Pada siang hari, meskipun di sana sudah cukup rindang, masih terasa sangat panas. Saya dan beberapa teman saya berfoto sambil menikmati binatang-binatang di sana.                                                                                                                                                 
Setelah berkeliling, kami memasuki kamar masing-masing dan membereskan barang-barang kami. Kamar di sana cukup nyaman, tetapi ada beberapa kamar yang lampunya sangat redup, dan banyak nyamuk. Saya mendapat kamar dengan lampu yang terang, dan tidak begitu banyak nyamuk. Suasana kamar mandi cukup menakutkan, dan lorong kamar juga tampak seperti biara-biara. Kami pun memulai sesi pertama yang dimulai dengan perkenalan kakak pembina. Kakak pembina kami ada 2 yaitu Kak Danang dan Kak Tarto.  Di sana banyak waktu kami untuk beristirahat,  makanan dan camilan yang disediakan sangat banyak dan pastinya sangat enak. Pada malam hari, kami diberi materi mengenai grafik kehidupan, dimana kami diberikan lembaran yang sudah digambarkan sumbu kebahagiaan dan kesedihan. Kami diminta untuk melengkapi grafik itu yaitu menggambar seberapa banyak kesedihan dan kebahagiaan dalam hidup. Dibalik lembaran itu, kami diminta menulis kisah hidup kami dari bayi sampai kami berumur 17 tahun. Awalnya saya berpikir, bahwa itu sangat membosankan. Namun ternyata, tak saya sadari, saya berhasil menulis dengan panjang seperti essai biologi. Saya begitu menikmati dalam menulis hal itu, dan saat menulis, saya membayangkan kisah-kisah hidup saya. Setelah waktu sudah cukup malam yaitu pk.22.00, kami segera tidur.

AC dikamar sangat dingin, saya cukup merasa kedinginan saat bangun di pagi hari. Ketika sudah mandi, kami bersiap-siap menuju ruang pertemuan. Sebelum ke ruang makan untuk sarapan. Kami bersama-sama menuju ke sebuah paviliun. Di sana, kami duduk bersila, dan diminta untuk memejamkan mata. Suasana udara sangat sejuk dan saat memejamkan mata, terdengar banyak suara yaitu suara burung, ayam, rusa, dan bebek. Masing-masing dari kami juga diminta untuk mengamati sebuah benda di alam, dan menceritakan apa yang kita lihat itu. Saya mengamati air danau yang tenang dan menjadi tergenang seperti gelombang ketika tertiup angin. Alam mengajarkan kepada kita bahwa air layaknya seseorang yang hidupnya selalu tenang, dan terkadang diterpa masalah sehingga tergenang.

Pada hari ini, kami banyak bermain games yang dipandu oleh kedua kakak pembina kami. Ada games opposite, thumbs up, bola siku, berpacu dalam barisan, human crane, dan permadani terbang. Games yang paling berkesan bagi saya  adalah thumbs up. Dalam permainan ini, kami diminta untuk membentuk formasi lingkaran dan jempol kiri kami saling menggenggam satu sama lain, lalu seorang teman kami akan diangkat satu persatu layaknya anggota cheerleaders. Saya adalah orang pertama yang diangkat oleh teman-teman saya. Jujur, awalnya saya sangat takut dan tidak mau mencoba, tetapi atas dorongan dari teman-teman saya, saya pun berhasil diangkat. Ini adalah pengalaman pertama saya diangkat seperti itu, dan rasanya cukup menyenangkan. Kami juga diberi materi mengenai kekuatan sugesti. Kami diajarkan macam-macam pergerakkan tangan dan beberapa contoh nyata kekuatan sugesti. Kami juga ditunjukkan kekuatan sugesti dimana 4 orang teman kami diminta untuk maju dan mengangkat salah seorang teman kami dengan jari. Keempat teman saya itu tidak berhasil setelah 3 kali mencoba. Lalu ketika saya, Cynthia dan kedua teman saya yang lain diminta untuk maju, setelah mencoba yang kedua kalinya, teman kami berhasil kami angkat dari satu kursi ke kursi yang lain. Ternyata memang manusia mempunya kekuatan dalam pikirannya.

Pada malam hari, kami banyak melakukan permenungan. Setiap orang ditempatkan pada jarak yang cukup jauh sekitar 4 meter dengan membawa lilin dan buku tulis di luar ruangan retret. Suasana sangat dingin dan begitu gelap. Saat saya sendirian, saya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dibuku tulis. Saya merenung dan mulai memikirkan masa depan saya. Kalau dipikir-pikir, benar sekali apa yang dikatakan kakak pembina bahwa kita terlalu sibuk untuk meluangkan waktu bagi diri kita sendiri. Inilah saat yang tepat untuk kita berbicara pada diri kita sendiri. Memang banyak sekali gangguan saat merenung, diantaranya adanya pikiran-pikiran buruk yang muncul diiringi rasa takut. Setelah selesai, kami diajak berkumpul duduk melingkar di ruangan dengan lampu digelapkan. Kami diajarkan teknik untuk meredakan stres  yang kami lakukan bersama-sama sebanyak 2 kali.

Pada hari berikutnya, sebelum pulang, kami mendapat sebuah sesi  mengenai perencanaan hidup kami dimasa depan. Kami diberikan lembaran yang harus diiisi mengenai perencanaan masa depan kami. Kami juga diberikan selembar kertas kecil untuk kami tuliskan kata-kata motivasi dan dimasukkan ke dalam balon. Kami lalu menaruh balon itu ditengah-tengah ruangan. Setiap siswa mengambil satu balon yang telah berisi kata-kata motivasi itu dan memecahkan balon tersebut. Kami pun satu persatu membacakan isi surat tersebut.  Saya mendapatkan kata-kata ‘Try to do your best’.  Sebelum pulang, kami dihidangkan makan siang yang sangat enak dan diberikan kenang-kenangan dari suster.

waktu luang sebelum memulai sesi retret

                                      
berfoto didekat kandang rusa

     
makan bersama sebelum retret dimulai


No comments:

Post a Comment